Monday, November 5, 2007

KLOROFIL (Chlorophyll)

Mengatasi bau mulut hingga penyakit infeksi

Apa? Klorofil (chlorophyll) adalah zat pembawa warna hijau pada tumbuh-tumbuhan. Klorofil berasal dari bahasa Yunani: khloros (hijau kekuningan) dan phullon (daun). Khlorofil termasuk zat makanan yang sudah ribuan tahun akrab dengan sel-sel tubuh manusia. Zat hijau/hijau kebiruan ini merupakan sel hidup pertama yang tumbuh di atas muka bumi-dalam bentuk lumut (Blue-green algae) - sekitar tiga setengah milyar tahun lalu. Sedangkan sel-sel organisme lainnya baru muncul 650 juta tahun lalu.

Namun sampai saat ini, bagaimana proses terbentuknya klorofil di dalam struktur tumbuh-tumbuhan masih merupakan misteri.Sejak lama zat hijau ini dipercaya memiliki khasiat panjang umur. Berbagai penelitian masa kini sudah membuktikan bahwa mereka yang lebih banyak mengkonsumsi makanan tinggi klorofil memiliki kualitas kesehatan yang lebih baik.Khlorofil memiliki hampir semua zat gizi yang diperlukan tubuh manusia dalam komposisi yang seimbang, selain kaya dengan zat anti peradangan, antibakteri, antiparasit, antioksidan, dan zat-zat berkhasiat obat lainnya.

Fungsi Klorofil berperan melakukan fotosintesa (menyerap dan menggunan energi sinar matahari untuk mensintesa oksigen dan karbohidrat dari CO2 dan air) pada tumbuh-tumbuhan. Fotosintesa tidak hanya penting bagi kehidupan tumbuh-tumbuhan. Tetapi juga bagi manusia karena sebagian besar kebutuhan gizi berasal dari tumbuh-tumbuhan.Di dalam tubuh manusia, klorofil berfungsi:

Pembersih.Membersihkan jaringan aus dan ampas (termasuk parasit dan bakteri, zat-zat kimia bersifat racun seperti pestisida, ampas obat, dan berbagai zat-zat sintetis lainnya); logam berat dari liver; lendir atau mucus dari paru-paru; kristal asem dari sendi; kelebihan kolesterol dan lemak jenuh dari arteri

Penguat dan penenang otak alami Kadar asam nukleat dan asam-asam amino pada klorofil dapat memenuhi kebutuhan otak akan protein, terutama neuropeptida (bagian otak yang mengolah pikiran dan emosi positif).

Pemberi energiMampu mensintesa oksigen dan karbohidrat
Pembentuk sel-sel darah merah Klorofil mudah diubah menjadi hemoglobin karena struktur kimiawi keduanya identik.

Membantu system imunitas .Merangsang produksi sel-sel darah putih yang bertugas melawan serangan mikroorganisme penyakit dan memperkuat system kekebalan tubuh dengan pasokan antitumor, antikuman dan sebagainya, untuk menghambat pertumbuhan bakteri, infeksi jamur, dan luka di saluran pencernaan. Antibakteri juga mengatasi bau mulut dan bau badan. Juga mencegah kerusakan gigi dan gusi.

Manfaat Klorofil dapat digunakan dalam pengobatan penyakit kanker, jantung, AIDS, asma, diabetes, pneumonia, depresi, dan bahkan lepra. Juga untuk kondisi-kondisi peradangan seperti arthritis, jerawat, radang tenggorokan, radang pancreas, radang gusi, dan iritasi lambung/usus. Klorofil juga dapat digunakan untuk mengatasi anemia, mencegah konsipasi, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Sumber Hampir semua sayuran daun hijau; brokoli; jus dari wheat grass, barley, dan alfafa; supplement (chlorella, spirulina, kelep).

Dosis Di Amerika Serikat, pengobatan medis dengan suplemen klorofil dari algae belum mendapat persetujuan FDA. Di Jepang, algae (seperti spirulina) hanya boleh direspekan oleh dokter yang menguasai terapi nutrisi. Dosis sesuai petunjuk pada label (sekitar 1 sendok teh sehari). Klorofil dalam bentuk tepung harus dilarutkan dalam air, lalu diminum. Untuk atlet, wanita hamil dan menyusui, serta penderita diabetes, sakit liver, anemia dan malnutrisi dosis boleh lebih tinggi. Sebaliknya dosis untuk anak-anak, jika tidak tertera pada label, harus kurang dari dosis yang tertera.

Sumber: Majalah Nirmala, edisi Juni 2003